Blogroll

Pages

Sunday, January 27, 2013

dinamika kelompok sosial dalam masyarakat multikultural


Dinamika Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Faktor pendorong dinamika kelompok social
1. Faktor pendorong dari luar kelompok 
a. Perubahan situasi social, seperti pemekaran sebuah wilayah, masuknya industrialisasi ke pedesaan, dan adanya penemuanp-penemuan baru 
b. Perubahan situasi ekonomi, masyarakat perkotaan memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan 
c. Perubahan situasi Politik, pergantian elite politik menyebabkan perkembangan kelompok-kelompok social masyarakat,
 
2. Faktor pendorong dari dalam 
a. Adanya konflik antar anggota kelompok, menyebabkan keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial 
b. Adanya perbedaan kepentingan, kelangsungan kelompok akan terancam, karena anggota yang tidak sepaham akan berusaha memisahkan diri 
c. Adanya perbedaan paham, perbedaan paham akan mempengaruhi kelompok sosial secara keseluruhan

Proses Perkembangan Kelompok Sosial
1. Kelompok Kekerabatan : merupakan kelompok social terkecil dalam masyarakat.
 Menurut William Goode, macam keluarga:
 a. Keluarga inti/keluarga batih/nuclear family: terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah
 b. Keluarga luas/extended family: keluarga inti yang berkembang menjadi hubungan darah yang meluas menjadi kekerabatan
Menurut Clayton, macam keluarga: 
a. Keluarga konsanguinal : menekankan pada pentingnya ikatan-ikatan darah, seperti hubungan antara seseorang dengan orang tuanya dianggap lebih penting daripada ikatan antara suami atau isterinya
b. Keluarga konjugal : keluarga yang lebih mementingkan hubungan perkawinan (suami dan isteri) daripada ikatan dengan orang tuanya
Tipe keluarga yang lain: 
a. Kelurga orientasi ( family of orientation): jika individu dilahirkan olah pasangan suami istri kelurga ybs / keluarga dimana individu dilahirkan dan mengalami proses sosialisasi yang terpenting (individu sebagai anak)
b. Keluarga prokreasi (family of proceation): apabila seseorang yang mula-mula dari keluarga orientasi, kemudian terjadi perkawinan beralih menjadi kelurga prokreasi 
2. Kelompok okupasional : kelompok-kelompok profesi yang terdiri dari kalangan profesional yang memiliki etika profesi
3. Kelompok Volunteer : terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama tetapi tidak mendapat perhatian dari masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya. Kelompok volunter memenuhi kebutuhan anggotanya secara mandiri tanpa mengganggu kepentingan masyarakat umum.Contoh : Kelompok volunter di Indonesia adalah KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu)
4. Masyarakat pedesaan (Rural Community) : merupakan masyarakat yang umumnya memiliki mata pencaharian bertani atau berkebun. Sestem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan dan mempunyai hubungan yang erat serta mendalam di antara anggotanya.Pedrubahan pada masyarakat pedesaan sulit dilakukan karena pola pikir masyarakatnya terutama pola generasi tua yang mendasarkan pada tradisi. Ditambah lagi kurangnya proses pemerataan pembanguna dan informasi menimbulkan kondisi yang kontras antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan.
5. Masyarakat perkotaan : merupakan kelompok social yang mendiami wilayah yang luas, bermatapencaharian sector industry, jasa dan perdagangan.Keanggotaan tidak saling mengenal, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi. Karena mempunyai tatanan nilai yang heterogen, terdiri dari berbagai suku, agama dan adat istiadat, menjalankankan fungsi administrative dan pusat komersial dan bahkan pusat konsentrasi kegiatan yang menjadi indicator modernisasi menyebabkan kota menjadi daya tarik bagi warga desa untuk melakukan urbanisasi.
Faktor pendorong Urbanisasi 
a. Sempitnya lapangan pekerjaan di desa
b. Adanya generasi muda yang ingin memperbaiki kehidupan dan membebaskan diri dari adat-istiadat
c. Kesempatan menambah ilmu di desa sangat terbatas

Faktor penarik Urbanisasi Kota 
a. Kota merupakan pusat kegiatan perekonomian, pemerintahan, administratif dan industri  
b. Kota menghimpun modal yang lebih besar
c. Kota memberikan peluang yang tidak terbatas
d. Industrialisasi di kota menambah peluang lapangan kerja yang lebih banyak
Faktor penyebab masyarakat kota bersifat dinamis : 
a. Faktor pendidikan, stratifikasi social didasarkan pada keahlian yang diperoleh melalui pendidikan
b. Kelompok social berubah karena dengan adanya urbanisasi menyebabkan penduduk kota banyak, pengangguran banyak, tingkat kriminalitas tinggi, tidak mudah percaya terhadap orang lain, dan sikap individualistis  
c. Komunikasi Informasi dan komunikasi semakin cepat melalui berbagai media memberikan informasi yang dapat mendorong perkembangan dan perubahan masyarakat kota 
d. Industrialisasi dan mekanisasi menyebabkan masyarakat kota tergantung kepada mesin-mesin yang telah meringankan pekerjaan. Adanya spesialisais pekerjaan menyebabkan masyarakat kota ahli dalam bidang tertentu dan kurang mampu pada pekerjaan yang lain
Perkembangan masyrakat kota ditijau dari berbagai aspek:
a. Aspek ekonomi, dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan, alat pembayaran tidak hanya uang (dengan kartu kredit)
b. Aspek social, kelompok kekerabatan mulai memudar diganti kelompok berdasarkan kepentingan yang sama, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
c. Aspek politik, masyarakat mulai tanggap dan kritis terhadap kehidupan politik, sehingga lebih dinamis.
d. Aspek budaya, keterbukaan terhadap dunia luar menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengadaptasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional

Dampak perkembangan masyarakat kota:
1. Dampak positif
  • Tingkat pendidikan lebih merata
  • Kominikasi dan informasi lebih cepat dan mudah
  • Profesionalitas lebih terjaga
  • Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin
2. Dampak negative
  • Munculnya sikap individualistis
  • Memudarnya nilai kebersamaan
  • Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain
  • Memudarnya perhatian terhadap budaya local dan budaya nasional terutama para generasi mudanya

0 comments:

Post a Comment